Sariawan adalah gangguan kesehatan mulut yang sering kali dianggap sepele, namun bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya sariawan muncul sebagai luka kecil berwarna putih atau kekuningan pada bagian dalam bibir, lidah, atau dinding mulut. Banyak orang mungkin mengira penyebab sariawan hanya karena gigitan tak sengaja atau kebersihan mulut yang kurang terjaga. Namun, ternyata ada beberapa faktor penyebab sariawan yang jarang diketahui. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima penyebab sariawan yang mungkin belum Anda ketahui.

1. Kekurangan Nutrisi Penting

Kekurangan nutrisi tertentu, terutama vitamin B12, vitamin C, zat besi, dan asam folat, dapat meningkatkan risiko sariawan. Vitamin B12 dan zat besi, misalnya, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh, termasuk jaringan mulut. Saat tubuh kekurangan asupan nutrisi ini, proses regenerasi sel di dalam mulut terganggu, sehingga lebih rentan terhadap luka.

Tips untuk Mencegah: Pastikan Anda mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup dari makanan sehat seperti sayuran hijau, buah-buahan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan. Suplemen multivitamin juga bisa menjadi pilihan, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau kesulitan mengatur pola makan seimbang.

2. Stres Berlebihan

Stres adalah salah satu penyebab sariawan yang sering diabaikan. Saat tubuh berada dalam kondisi stres, sistem kekebalan tubuh dapat menurun, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk sariawan. Selain itu, stres juga dapat memicu kebiasaan seperti menggigit bibir atau dinding mulut, yang berpotensi menyebabkan luka dan akhirnya menjadi sariawan.

Tips untuk Mencegah: Untuk mengurangi risiko sariawan akibat stres, cobalah mengelola stres dengan baik. Meditasi, olahraga, dan menjaga pola tidur yang baik bisa membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan sistem imun tubuh.

3. Penggunaan Produk Kebersihan Mulut yang Tidak Cocok

Tidak semua produk kebersihan mulut cocok untuk setiap orang. Beberapa pasta gigi dan obat kumur mengandung sodium lauryl sulfate (SLS), yang merupakan bahan kimia yang sering digunakan sebagai agen pembusa. SLS dapat menyebabkan iritasi pada jaringan lunak di dalam mulut, yang berujung pada sariawan.

Tips untuk Mencegah: Cobalah memilih produk perawatan mulut yang bebas dari SLS. Banyak produk di pasaran yang dirancang khusus untuk orang yang memiliki mulut sensitif. Dengan beralih ke produk yang lebih ramah, risiko iritasi dan sariawan dapat diminimalisir.

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang terjadi pada tubuh, terutama pada wanita selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, dapat menjadi penyebab sariawan yang jarang disadari. Saat hormon berubah, keseimbangan kimia di dalam tubuh juga ikut terganggu, yang dapat memengaruhi kesehatan jaringan lunak di mulut.

Tips untuk Mencegah: Meski perubahan hormon sering kali tidak dapat dicegah, menjaga pola hidup sehat dapat membantu tubuh tetap kuat dalam menghadapi perubahan ini. Konsumsi makanan bergizi dan lakukan olahraga secara teratur untuk membantu tubuh tetap seimbang.

5. Alergi atau Sensitivitas Makanan

Beberapa makanan tertentu seperti cokelat, kopi, makanan pedas, buah asam (seperti jeruk dan tomat), serta makanan olahan yang mengandung pengawet dan bahan kimia, dapat memicu reaksi alergi atau sensitivitas yang menyebabkan sariawan. Tubuh mungkin bereaksi terhadap makanan-makanan ini dengan menghasilkan luka kecil di dalam mulut.

Tips untuk Mencegah: Perhatikan makanan yang Anda konsumsi. Jika Anda menyadari bahwa sariawan kerap muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu, coba untuk mengurangi atau menghindarinya. Mencatat pola makan dalam jurnal kesehatan dapat membantu mengidentifikasi pemicu sariawan.

Cara Efektif Mengatasi Sariawan

Meskipun sariawan umumnya sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan:

– Kumur dengan Larutan Garam: Campurkan 1 sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu kumur beberapa kali sehari. Garam dapat membantu membunuh bakteri dan mempercepat proses penyembuhan luka.

– Hindari Makanan yang Dapat Memperparah Luka: Hindari makanan pedas, asam, atau terlalu keras yang dapat memperparah sariawan dan memperlambat penyembuhan.

– Gunakan Gel atau Krim Penghilang Nyeri: Tersedia berbagai gel atau krim khusus untuk sariawan yang dapat meredakan nyeri dan membantu mempercepat penyembuhan. Pastikan produk yang digunakan aman dan direkomendasikan oleh tenaga medis.

– Perbanyak Minum Air Putih: Minum air putih yang cukup dapat membantu menjaga kelembapan mulut dan mempercepat proses regenerasi sel.

Sariawan adalah kondisi yang cukup umum namun bisa sangat mengganggu. Mengetahui penyebab sariawan yang jarang diketahui, seperti kekurangan nutrisi, stres, produk kebersihan mulut yang tidak cocok, perubahan hormon, dan alergi makanan, dapat membantu Anda mencegahnya lebih efektif. Mulailah dari menjaga pola makan, memilih produk perawatan mulut yang tepat, dan mengelola stres dengan baik agar risiko terkena sariawan berkurang.

By Lestari